Adakah dibolehkan orang² Islam mengucapkan RIP kepada orang kafir yang meninggal dunia?
Jawapan:
Jawapan:
Sebagai seorang Islam kita tidak boleh mengucapkan "rest in peace" kepada org kafr yg telah mati kerana perbuatan ini bercanggah dengan Al-Quran. Di dalam Al-Quran dan hadis banyak di ceritakan azab² bagi orang kafir. Persoalannya ampa tau mana dia nak rest? ampa tau mana dia peace?
1- Ali-Imran [131]: Dan peliharalah diri kamu dari api Neraka, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
2- An-Nisaa [56]: Sesungguhnya orang-orang yang kufur ingkar kepada ayat-ayat keterangan Kami, Kami akan membakar mereka dalam api Neraka. Tiap-tiap kali kulit mereka masak hangus, Kami gantikan untuk mereka kulit yang lain supaya mereka dapat merasa azab sengsara itu dan (ingatlah) sesungguhnya Allah adalah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana
3- عن عائشة رضي الله عنها قَالَتْ: إِنَّمَا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم: إِنَّ اللهَ عز و جل يَزِيْدُ اْلكَافِرَ عَذَابًا بِبَعْضِ بُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ
Dari Aisyah radliyallahu anha berkata, Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla akan menambah adzab kepada orang kafir dengan sebab tangisan keluarganya kepadanya”. [HR an-Nasa’iy: IV/ 18, 19. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahiih].
Beberapa dalil dan bukti saya bawakkan bahawa sesugguhnya mereka tidakan akan rest dan tidak akan peace......semoga memberi manfaat kepada semua - Sumber
ِBila seorang lelaki atau wanita kafir yang mati, apakah dibolehkan kita mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’ (Sesungguhnya kita adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kita dikembalikan )?
Jawapan:
Fadhilatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullahu menjawab:
“Bila seorang kafir meninggal dunia tidak mengapa kita mengucapkan kalimat istirja’ tersebut, walaupun dia bukan dari kalangan karib kerabat anda. Karena memang semua manusia hanya kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan semua manusia adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi kita tidak boleh mendoakan kebaikan untuknya bila ia mati dalam keadaan kafir.
Bila orang kafir yang meninggal itu dari kalangan kerabat anda, tidaklah menjadi masalah orang mendoakan anda dengan mengatakan: “Semoga Allah memberikan pahala yang besar untukmu dengan kematiannya dan memberikan hiburan/pelipur lara untukmu sebagai pengganti kematiannya.”
Memang hidupnya si kafir terkadang tidak memberi maslahat bagi anda. Namun adakalanya pula bermaslahat bagi anda di mana ia berbuat baik dan memberi manfaat kepada anda. Dengan demikian, tidak menjadi masalah anda didoakan seperti itu. Akan tetapi terhadap si kafir sendiri tidak boleh didoakan kebaikan, tidak boleh dimintakan ampun, dan tidak boleh bersedekah atas namanya, bila ia mati dalam keadaan kafir.” (Fatawa Nurun ‘ala Darb, hal. 374-375) - Sumber
Jawapan:
Fadhilatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullahu menjawab:
“Bila seorang kafir meninggal dunia tidak mengapa kita mengucapkan kalimat istirja’ tersebut, walaupun dia bukan dari kalangan karib kerabat anda. Karena memang semua manusia hanya kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan semua manusia adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi kita tidak boleh mendoakan kebaikan untuknya bila ia mati dalam keadaan kafir.
Bila orang kafir yang meninggal itu dari kalangan kerabat anda, tidaklah menjadi masalah orang mendoakan anda dengan mengatakan: “Semoga Allah memberikan pahala yang besar untukmu dengan kematiannya dan memberikan hiburan/pelipur lara untukmu sebagai pengganti kematiannya.”
Memang hidupnya si kafir terkadang tidak memberi maslahat bagi anda. Namun adakalanya pula bermaslahat bagi anda di mana ia berbuat baik dan memberi manfaat kepada anda. Dengan demikian, tidak menjadi masalah anda didoakan seperti itu. Akan tetapi terhadap si kafir sendiri tidak boleh didoakan kebaikan, tidak boleh dimintakan ampun, dan tidak boleh bersedekah atas namanya, bila ia mati dalam keadaan kafir.” (Fatawa Nurun ‘ala Darb, hal. 374-375) - Sumber
No comments:
Post a Comment