"Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa "( QS Al-Baqarah : 183 ).
1. Puasa Ramadhan hukumnya Fardu `Ain
2. Puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan untuk menyempurnakan ketaqwaan
1. Puasa Ramadhan hukumnya Fardu `Ain
2. Puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan untuk menyempurnakan ketaqwaan
KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DAN KEUTAMAAN BERAMAL DIDALAMNYA
1. Bulan Ramadhan adalah:
· Bulan yang penuh Barakah.
· Pada bulan ini pintu Jannah dibuka dan pintu neraka ditutup.
· Pada bulan ini Setan-Setan dibelenggu.
· Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal didalamnya lebih baik daripada beramal seribu bulan di bulan lain, yakni malam LAILATUL QADR.
· Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasehati siapa yang berbuat baik agar bergembira dan yang berbuat ma'shiyat agar menahan diri.
2. Keutamaan beramal di bulan Ramadhan antara lain :
· Amal itu dapat menutup dosa-dosa kecil antara setelah Ramadhan yang lewat sampai dengan Ramadhan berikutnya.
· Menjadikan bulan Ramadhan memintakan syafaa't.
· Khusus bagi yang puasa disediakan pintu khusus yang bernama Rayyaan untuk memasuki Jannah.
RUKUN PUASA
· Berniat sejak malam hari
· Menahan makan, minum, menggauli isetri di siang hari bermula terbit fajar sampai terbenam matahari (Maghrib),
Wanita yang sedang haid dilarang puasa sampai habis masa haidnya, lalu melanjutkan puasanya. Di luar Ramadhan ia wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya selama dalam haid.
YANG DIBERI KELONGGARAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN
Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu ialah :
· Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.
· Orang yang bepergian ( Musafir ). Musafir yang merasa kuat boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa.
Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin). Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu mengerjakan puasa karena :
· Umurnya sangat tua dan lemah.
· Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesihatan anaknya.
· Karena mengandung dan khawatir akan kesihatan dirinya.
· Sakit yang tidak ada harapan sembuh.
· Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang ringan.
HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA
· Sengaja makan dan minum di siang hari. Bila terlupa makan dan minum di siang hari, maka tidak membatalkan puasa.
· Muntah yang disengajakan, bila muntah dengan tidak disengajakan, maka tidak membatalkan puasa.
· Dengan sengaja menyetubuhi istri di siang hari Ramadhan, ini disamping puasanya batal ia terkena hukum yang berupa : memerdekakan seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, dan bila tidak mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin.
· Datang bulan di siang hari Ramadhan ( sebelum waktu masuk Maghrib)
HAL-HAL YANG BOLEH DIKERJAKAN WAKTU IBADAH PUASA
· Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun udara panas, demikian pula menyelam ke dalam air pada siang hari.
· Menta'khirkan mandi junub setelah azan Shubuh.
· Berbekam pada siang hari.
· Mencium, mencumbu istri tetapi tidak sampai bersetubuh di siang hari (hukumnya makruh)
· Beristinsyak (menghirup air kedalam hidung) terutama bila akan berwudhu, asal tidak dikuatkan menghirupnya.
· Disuntik di siang hari.
· Merasa makanan tetapi tidak ditelan.
ADAB-ADAB PUASA RAMADHAN
1. Berbuka apabila sudah masuk waktu Maghrib.
Sunnah berbuka adalah sbb :
· Disegerakan yakni sebelum melaksanakan shalat Maghrib dengan makanan yang ringan seperti rutob (kurma muda), kurma dan air saja, setelah itu baru melaksanakan shalat.
· Tetapi apabila makan malam sudah dihidangkan, maka terus dimakan, jangan shalat dahulu.
· Setelah berbuka berdo'a dengan do'a sbb : Ertinya : "Telah hilang rasa haus, dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap wujud insya Allah."
2. Makan sahur. Adab-adab sahur :
· Dilambatkan sampai akhir malam mendekati Subuh.
· Apabila pada tengah makan atau minum sahur lalu mendengar adzan Subuh, maka sahur boleh diteruskan sampai selesai, tidak perlu dihentikan di tengah sahur karena sudah masuk waktu Subuh.
3. Lebih bersifat dermawan (banyak memberi, banyak bersedekah, banyak menolong) dan banyak membaca al-qur'an
4. Menegakkan salat malam/shalat Tarawih dengan berjama'ah. Dan salat Tarawih ini lebih digiatkan lagi pada sepuluh malam terakhir (20 hb. sampai akhir Ramadhan). Cara salat Tarawih adalah :
· Dengan berjama'ah.
· Salam tiap dua raka'at dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka'at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at.
· Dibuka dengan dua raka'at yang ringan.
· Bacaan dalam witir : Raka'at pertama : Sabihisma Rabbika. Roka't kedua : Qul yaa ayyuhal kafirun. Raka'at ketiga : Qulhuwallahu ahad.
· Membaca do'a qunut dalam salat witir.
5. Berusaha menepati lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan menepati lailatul qadar hendaklah lebih giat beribadah dan membaca : Yaa Allah Engkaulah pengampun, suka kepada pengampunan maka ampunilah aku.
6. Mengerjakan i'tikaf pada sepuluh malam terakhir.
7. Menjauhi perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran.
No comments:
Post a Comment