MANTAN TUKANG SAPU JADI PRESIDEN ZAMBIA
Presiden terpilih Zambia Michael Sata ketika berkempen.
Pemimpin pembangkang Michael Sata (74) berhasil memenangi pemilihan presiden Zambia, Jumaat (23/9/2011). Sata mengalahkan calon incumbent Rupiah Banda untuk memimpin negara penghasil tembaga terbesar di Afrika itu.
Sata, ahli politik yang dijuluki "King Cobra" karena lidahnya yang tajam mendapat 1.150.045 suara atau 43 persen dari suara yang masuk. Dalam pemilu kali ini, dia menggunakan kenderaan politik Patriotic Front, melawan Parti Movement Multiparty Democracy yang dipimpin Banda.
Selama ini Sata dikenal sebagai ahli politik yang suka berbicara keras dalam menentang perusahaan perlombongan asing, terutama dari China. Namun, dalam kempen yang berlangsung selama enam minggu, Sata menurunkan tekanan kecamannya.
Sebaik sahaja Ketua Mahkamah Agung Zambia Ernes Sakala mengumumkan kemenangan itu, para pendukung Sata pun turun ke jalan-jalan di ibu kota Lusaka. Mereka bernyanyi untuk merayakan kemenangan.
Sata, yang dilaporkan pernah menjadi tukang sapu di Station Victoria, London, Inggris, itu pernah menjadi Gubernur Lusaka di masa pemerintahan presiden pertama Zambia, Kenneth Kaunda.
Perusahaan-perusahaan China merupakan pemain utama dalam perekonomian Zambia, dengan total pelaburan mencapai 2 billion dollar AS pada akhir tahun 2010.
Dalam awal masa kempennya, Sata menuduh perusahaan lombong China menciptakan "perhambaan" bagi rakyat Zambia karena tidak memperhatikan kebajikan pekerjanya.
Menurut para analisis politik, dukungan kaum muda merupakan salah satu penyebab kemenangan Sata. Terinspirasi gerakan revolusi yang melanda Timur Tengah dan Afrika Utara, mereka mendatangi tempat-tempat pemungutan suara.